Tuesday 27 October 2015

FERMENTASI




FERMENTASI



Fermentasi berasal dari kata latin “fervere” yang berarti mendidih yang menunjukkan adanya aktivitas dari yeast pada ekstrak buah-buahan atau biji-bijian. Sedangkan dalam mikrobiologi industri fermentasi diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah bahan baku menjadi suatu produk oleh mikroba. Khamir mampu memfermentasi glukosa, fruktosa dan maltosa menjadi bioetanol namun masing-masing spesies mempunyai kecepatan yang berbeda di dalam menggunakan jenis gula yang ada.
Pada fermentasi buah salak terjadi perubahan pati menjadi glukosa dan glukosa menjadi bioetanol. Reaksi hidrosis pati berlangsung mengikuti persamaan reaksi berikut [1] :
(C6H10O5)n + nH2O n(C6H12O6)
pati                      air       glukosa

Reaksi fermentasi glukosa menjadi bioetanol berlangsung mengikuti persamaan reaksi berikut [5] :
C6H12O6 Saccharomyces cereviseae 2C2H5OH+ 2CO2
glukosa etanol
Fermentasi bioetanol dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: [3,8]
a. Substrat
Pada umumnya bahan dasar yang mengandung senyawa organik terutama glukosa dan pati dapat digunakan sebagai substrat dalam proses fermentasi bioetanol.
b. Suhu
Suhu optimum bagi pertumbuhan Saccharomyces cereviseae dan aktivitasinya adalah 25-35˚C. Suhu memegang peranan penting, karena secara langsung dapat mempengaruhi aktivitas Saccharomyces cereviseae dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kadar bioetanol yang dihasilkan.
c. Nutrisi
Selain sumber karbon, Saccharomyces cereviseae juga memerlukan sumber nitrogen, vitamin dan mineral dalam pertumbuhannya. Pada umumnya sebagian besar Saccharomyces cereviseae memerlukan vitamin seperti biotin dan thiamin yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Beberapa mineral juga harus ada untuk pertumbuhan Saccharomyces cereviseae seperti phospat, kalium, sulfur, dan sejumlah kecil senyawa besi dan tembaga.
d. pH
pH pada proses fermentasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kehidupan Saccharomyces cereviseae. Saccharomyces cereviseae dapat tumbuh dengan baik pada kondisi pH 4 – 6.
e. Konsentrasi substrat
Konsentrasi substrat yang terlalu sedikit akan mengakibatkan produktivitas menurun karena menjadi lelah dan keadaan ini memperbesar terjadinya kontaminasi. Peningkatan konsentrasi substrat akan mempercepat terjadinya fermentasi terutama bila digunakan substrat berkadar tinggi. Tetapi jika konsentrasi substrat berlebihan akan mengakibatkan hilangnya kemampuan bakteri untuk hidup sehingga tingkat kematian bakteri sangat tinggi.
f. Waktu fermentasi
Waktu fermentasi yang biasa dilakukan 3-14 hari. Jika waktunya terlalu cepat Saccharomyces cereviseae masih dalam masa pertumbuhan sehingga alkohol yang dihasilkan dalam jumlah sedikit dan jika terlalu lama Saccharomyces cereviseae akan mati maka alkohol yang dihasilkan tidak maksimal.

SORPSI



Sorpsi


Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang terus meningkat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia. Pada saat yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit.Hal tersebut menyebabkan dibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan pangan yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk makanan; salah satunya adalah teknologi pengeringan bahan makanan.
Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yang ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerima uap cairan.
Pengeringan makanan memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah sebagai sarana pengawetan makanan. Mikroorganisme yang mengakibatkan kerusakan makanan tidak dapat berkembang dan bertahan hidup pada lingkungan dengan kadar air yang rendah. Selain itu, banyak enzim yang mengakibatkan perubahan kimia pada makanan tidak dapat berfungsi tanpa kehadiran air. Tujuan kedua adalah untuk meminimalkan biaya distribusi bahan makanan karena makanan yang telah dikeringkan akan memiliki berat yang lebih rendah dan ukuran yang lebih kecil.
            Pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah air dari material. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Material biasanya dikontakkan dengan udara kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air dari material ke udara pengering.
            Dalam beberapa kasus, air dihilangkan secara mekanik dari material padat dengan cara di-press, sentrifugasi dan lain sebagainya. Cara ini lebih murah dibandingkan pengeringan dengan menggunakan panas. Kandungan air dari bahan yang sudah dikeringkan bervariasi bergantung dari produk yang ingin dihasilkan. Garam kering mengandung 0.5% air, batu bara mengandung 4% air dan produk makanan mengandung sekitar 5% air. Biasanya pengeringan merupakan proses akhir sebelum pengemasan dan membuat beberapa benda lebih mudah untuk ditangani.
Klasifikasi Pengeringan
Ditinjau dari pergerakan bahan padatnya, pengeringan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengeringan batch dan pengeringan kontinyu. Pengeringan batch adalah pengeringan dimana bahan yang dikeringakan dimasukan ke dalam alat pengering dan didiamkan selama waktu yang ditentukan. Pengeringan kontinyu adalah pengeringan dimana bahan basah masuk secara sinambung dan bahan kering keluar secara sinambung dari alat pengering.

Berdasarkan kondisi fisik yang digunakan untuk memberikan panas pada sistem dan memindahkan uap air, proses pengeringan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pengeringan kontak langsung
            Menggunakan udara panas sebagai medium pengering pada tekanan atmosferik. Pada proses ini uap yang terbentuk terbawa oleh udara.
2. Pengeringan vakum
            Menggunakan logam sebagai medium pengontak panas atau menggunakan efek radiasi. Pada proses ini penguapan air berlangsung lebih cepat pada tekanan rendah.
3. Pengeringan beku
            Pengeringan yang melibatkan proses sublimasi air dari suatu material beku.

Mekanisme Pengeringan
            Ketika benda basah dikeringkan secara termal, ada dua proses yang berlangsung secara simultan, yaitu :
1. Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di permukaan benda padat
            Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi, konveksi , radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi oleh temperatur, kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik padatan, luas permukaan kontak dengan udara dan tekanan. Proses ini merupakan proses penting selama tahap awal pengeringan ketika air tidak terikat dihilangkan. Penguapan yang terjadi pada permukaan padatan dikendalikan oleh peristiwa difusi uap dari permukaan padatan ke lingkungan melalui lapisan film tipis udara
2. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke permukaan
            Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan temperatur sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke permukaan benda padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan mekanisme aliran internal air
.
Beberapa mekanisme aliran internal air yang dapat berlangsung :
1. Diffusi
            Pergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture content berada di bawah titik jenuh atmosferik dan padatan dengan cairan di dalam sistem bersifat mutually soluble.
Contoh: pengeringan tepung, kertas, kayu, tekstil dan sebagainya.
2. Capillary flow
            Cairan bergerak mengikuti gaya gravitasi dan kapilaritas. Pergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture content berada di atas titik jenuh atmosferik.
Contoh: pada pengeringan tanah, pasir, dll.
            Benda padat basah yang diletakkan dalam aliran gas kontinyu akan kehilangan kandungan air sampai suatu saat tekanan uap air di dalam padatan sama dengan tekanan parsial uap air dalam gas. Keadaan ini disebut equilibrium dan kandungan air yang berada dalam padatan disebut equilibrium moisture content. Pada kesetimbangan, penghilangan air tidak akan terjadi lagi kecuali apabila material diletakkan pada lingkungan (gas) dengan relative humidity yang lebih rendah (tekanan parsial uap air yang lebih rendah).

Batch Tray Dryer (Batch Drying)
            Metode batch merupakan metode tray drying yang paling sederhana. Tray dryer terdiri dari bilik pemanasan yang terbuat dari kayu atau logam-logam tertentu. Tray/kolom yang telah dimasukkan material yang ingin dikeringkan kemudian di letakkan secara bersusun dalam kolom. Setelah ruangan ditutup, maka udara panas dialirkan ke dalam ruang pemanas hingga semua bahan menjadi kering.
            Udara panas yang masuk dari sebelah bawah ruang menyebabkan material yang ada kolom yang paling bawah menjadi yang paling pertama kering. Setelah tenggat waktu tertentu, tray akan dikeluarkan dan material yang telah kering diambil. Material lain yang ingin dikeringkan dimasukkan dan prosedur terjadi berulang-ulang.

Solar Dryer (Continuous Drying)
Solar drying merupakan metode pengeringan yang saat ini sering digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan hasil panen. Metode ini bersifat ekonomis pada skala pengeringan besar karena biaya operasinya lebih murah dibandingkan dengan pengeringan dengan mesin. Prinsip dari solar drying ini adalah pengeringan dengan menggunakan bantuan sinar matahari. Perbedaan dari pengeringan dengan sinar matahari biasa adalah solar drying dibantu dengan alat sederhana sedemikian rupa sehingga pengeringan yang dihasilkan lebih efektif.
            Metode solar drying sering digunakan untuk mengeringkan padi. Namun karena pada prinsipnya pengeringan adalah untuk mengurangi jumlah air (kelembaban) bahan, maka metode ini juga bisa diaplikasikan untuk bahan makanan lain.

Cara kerja solar dryer adalah sebagai berikut:
            Bahan yang ingin dikeringkan dimasukkan ke dalam bilik yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah. Udara sekitar masuk melalui saluran yang dibuat lebih rendah daripada bilik pemanasan dan secara otomatis terpanaskan oleh sinar matahari secara konveksi pada saat udara tersebut mengalir menuju bilik pemanasan. Udara yang telah terpanaskan oleh sinar matahari kemudian masuk kedalam bilik pemanas dan memanaskan bahan makanan. Pengeringan bahan makanan jadi lebih efektif karena pemanasan yang terjadi berasal dari dua arah, yaitu dari sinar matahari secara langsung (radiasi) dan aliran udara panas dari bawah (konveksi).

 Spray Dryer (Continuous Drying)
Metode mengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang paling banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Metode ini mampu menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau serbuk dari bahan-bahan seperti susu, buah buahan, dll.
Bagian-bagian dari unit spray dryer:
• feed pump
• atomizer
• Pemanas uap (air heater)
• Pendispersi udara (air disperse)
• drying chamber
• recovery powder system
• pembersih udara keluaran

Cara kerja spray dryer adalah sebagai berikut:
            Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi.
Prinsip dan Teknik Pengawetan Makanan ( Pangan )
Agar dapat berjalan, setiap reaksi kimiawi dan enzimatis membutuhkan kondisi lingkungan yang optimum (misalnya suhu, pH, konsentrasi garam, ketersediaan air, kofaktor dan faktor lainnya). Sebagai contoh, mikroorganisme memerlukan semua kondisi yang optimum untuk berlangsungnya reaksi kimiawi dan enzimatis, dan juga membutuhkan karbon, sumber nitrogen, beragam mineral, dan ada atau tidak ada oksigen (aerobik/anaero-bik), beberapa vitamin dan sebagainya.
Kehilangan mutu dan kerusakan pangan disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a.       pertumbuhan mikroba yang menggunakan pangan sebagai substrat untuk memproduksi toksin didalam pangan.
b.      katabolisme dan pelayuan (senescence) yaitu proses pemecahan dan pematangan yang dikatalisis enzim indigenus.
c.       reaksi kimia antar komponen pangan dan/atau bahan-bahan lainnya dalam lingkungan penyimpanan.
d.      kerusakan fisik oleh faktor lingkungan (kondisi proses maupun penyimpanan) dan kontaminasi serangga, parasit dan tikus.
Untuk mengontrol kerusakan kita harus membuat kondisi yang dapat menghambat terjadinya reaksi yang tidak dikehendaki. Secara umum, penyebab utama kerusakan produk susu, daging dan unggas adalah mikroorganisme sementara penyebab utama kerusakan buah dan sayur pada tahap awal adalah proses pelayuan (senescence) dan pengeringan (desiccation) yang kemudian diikuti oleh aktivitas mikroorganisme.

Monday 26 October 2015

PERTANIAN

PERTANIAN


PENGERTIAN FOTOSINTESIS

BAGIAN DAUN YANG BERPERAN DALAM FOTOSINTESIS

SORPSI

FERMENTASI


PENGERTIAN FOTOSINTESIS




 PENGERTIAN FOTOSINTESIS






Fotosintesis Adalah mengolah bahan sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan adanya cahaya.Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbon dioksida dan air.Tumbuhan umumnya mendapatkan karbondioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah.Karbon dioksida diubah menjadi gula.Hasil sampingan proses ini adalah oksigen.Proses (reaksi) ini memerlukan energy yang secara alami didapat dari cahaya matahari.Energi dari cahaya matahari ini diserap oleh klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya,proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal,melainkan terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks.Reaksi-reaksi yang terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut :
6CO2                          +     6H2O                  cahaya    C6H12O6          +      6O2
Karbondioksida                       air                                                               gula                       oksigen

FOTOSINTESIS



Bagian daun yang berperan dalam fotosintesis

            Pada sebagian besar tumbuhan tinggi,daun merupakan organ pertama untuk fotosintesis. Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun,tetapi terjadi pada semua bagian tumbuhan yang hijau.
            Pada permukaan luar epidermis bawah dan atas biasanya dilindungi oleh lapisan kutikula dan kadang-kadang sebelah laurnya lagi terdapat lapisan lilin.Lapisan kutikula dan lilin ini berguna untuk mecegah penguapan air (transpirasi) berlebihan dan menambah kekuatan.
            Di antara sel-sel epidermis daun terdapat mulut daun (stomata).Fungsi stomata sebagai pengatur penguapan,pengatur masuknya gas CO2 dari udara dan keluarnya gas O2 ke udara selama fotosintesis berlangsung dan arah sebaliknya pada waktu respirasi berlangsung.
            Mesofil merupakan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah.Pada tumbuhan monokotil,mesofilnya tersusun atas parenkima yang seragam.Pada daun dikotil,perenkima berkembang menjadi palisade (jaringan tiang,jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang).
            Sesuai dengan fungsinya,mesofil merupakan daerah fotosintesis utama karena mengandung kloroplas.Kandungan kloroplas palisade lebih banyak dibandingkan dengan yang berada di spons.
            Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas.Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan.Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas.Di dalam kloroplas inilah penyerapan sinar oleh klorofil dimulai dari proses fotosintesis.



TSIQOH DALAM ILMU HADIST



PERAWI TSIQOH


Periwayatan orang yang tsiqah dari orang yang tsiqoh hingga sampai kepada nanbi Muhammad SAW dengan sanad yang bersambung adalah suatu keistimewaan yang diberikan Allah kepada umat Islam, tidak ditemukan pada agama-agama lain. Adapun Periwayatan secara mursal dan mu’dhal banyak dijumpai dalam agamaYahudi. Tetapi periwayatan tersebut tidak dapat mendekatkan mereka dengan Musa, sebagaimana dekatnya umat Islam (dalam periwayatan mursal dan mu’dhal ) dengan Nabi saw. Bahkan periwayatan mereka terhenti hanya sampai kepada orang-orang yang berjarak tiga puluh generasi dengan Musa, seperti Syamun dan yang seumpamanya.
Begitu pula halnya dengan agama Nasrani. Mereka juga tidak mempunyai periwayatan seperti umat Islam, kecuali tentang hukum pengharaman thalak. Banyak dijumpai dalam periwayatan kedua agama ini, penukilan yang berasal dari para pendusta dan orang orang yang tidak dikenal. Sementara mengenai perkataan shahabat dan tabiun, tidak mungkin periwayatan dalam agama Yahudi akan sampai kepada para shahabat Nabi (Musa) dan juga kepada para tabiunnya. Adapun Nasrani, paling tinggi periwayatan mereka hanya sampai kepada Syamun dan Paulus.[1]
 

J    jalur Imam Bukhory
Dari jalur al-Bukhary sebagai mukharrij, Nama Asli beliau adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizah. Wafat tahun 252 H, Seorang mukharrij yang haffidh yang terkenal dengan kitab Shahih alBukhary, menurut Salamah Bukhariy adalah tsiqah Jalil penguasa orang yang alim hadis, seorang Imam yang hafal seribu hadis shahih, Imam pertama yang meletakkan hadis-hadis shahih dalam kitabnya sebelum di ikuti manusia lainnya. Beliau menerima hadis dari Amr bin Hafsh dengan menggunakan lafadz haddatsana[2].
Amr bin Hafsh bin Ghiyats bin Thalik bin Muawiyah. Wafat tahun 222 H, menurut Abu Khatim dia adalah orang yang tsiqah. Dia berguru hadis dari ayahnya sendiri yang bernama Hafsh bin Ghiyats[3]
Hafsh bin Ghiyats bin Thalik bin Muawiyah bin Malik. Wafat tahun 194/195 H, beliau adalah orang yang tsiqah ma’mun (orang yang dapat memegang amanah) Faqiihun[4]
Guru dari Hafsh adalah Sulaiman bin Mahran al-Asady al-kahily. Wafat tahun 147 H, Amr bin Ali berkata bahwa al-A’masy dinamakan mushaf yang jujur, sedangkan an-Nasa’i dan Ishak bin Mansyur menganggap dia orang yang tsiqah tsubut. Guru dari al-A’masy adalah adh-Dhahak.[5]
Adh-Dhahak bin Syarahil bin Syurahbiil. adh-Dhahak adalah seorang yang tsiqah. Akan tetapi tidak diketahui tahun kapan meninggalnya.[6] Ibrahim bin Yazid bin Qais bin al-Aswad bin amr bin Rabi’ah bin dhuhl. Wafat tahun 96 H, Ibrahim dan adh-Dhahak menerima hadis dari seorang sahabat Nabi yang bernama Abi Sa’id al-Khudry.[7]
Abi Sa’id al-Khudry adalah Sa’id bin Malik bin Sinan bin Ubaid bin Sya’labah bin Ubaid bin al-Akhbary. Wafat tahun 63 / 64 H, dia adalah seorang sahabat Nabi yang menurut Khantalathan bin Sufyan bahwa tidak ada satupun dari dahabat Nabi yang lebih alim dan lebih paham hadis daripada Abi Said alKhadhoriy. 17 Sudah jelas bahwa Abi Sa’id al-Khadry seorang sahabat Nabi yang ahli hadis. Sanad dari jalur al-Bukhary ini kesemuanya muttashil yang bernilai shahih.[8]
        Sanad dari Imam Muslim
Imam Muslim nama aslinya adalah adalah Muslim bin al-Hajjaj alQusyairiy. Wafat tahun 261 H, Ibnu Qasim berkata: Imam Muslim adalah tremasuk seorang muharrij yang tsiqah jalil, penguasa para Imam, Ibnu Khatim: saya menulis tentangnya dia adalah paling tsiqahnya orang yang haffidh dan mengetahui banyak hadis, termasuk salah satu imam Shahihaini. Meriwayatkan addatsana dari gurunya yang bernama Muhammad bin*hadis dengan lafadz h Basyar dan Zuhair bin Harb.[9]
Muhammad bin Bassyar bin Daud bin kisan,. Wafat tahun 252 H,. Menurut an-Nasa’i: dia adalah orang yang shalih yang tidak diragukan, sedangkan al-‘Ijly menganggap semua hadisnya Muhammad bin Basyar adalah tsiqah. keterpautan usia dengan imam Muslim yang hanya 11 tahun menunjukkan bahwa keduanya pernah semasa. [10]
Zuhair bin Harb bin Syadad al-Harsy. Wafat tahun 234 H, Menurut Muawiyah bin Shalih: Tsiqqah, Abu Khatim: Shuduk, Nasa’i: Tsiqah Ma’mun. Muhammad bin Basyar dan Zuhair bin Harb menerima hadis dari Yahya bin Said.[11]
Yahya bin Said bin Farruh al-Qatthan al-Tamimy. Wafat tahun 198 H, menurut Muhammad bin Sa’ad, Yahya adalah orang yang tsiqah ma’mun hujahnya di agungkan, menurut Abu Zar’ah: termasuk paling tsiqqahnya orang haffidh, Nasa’i: Tsiqah stubut[12]
Guru dari Yahya adalah Syu’bah bin al-Hajjaj bin al-ward. Wafat tahun 160 H, menurut Abu Bakar bin Abi al-Aswad: Syu’bah adalah pemimpinnya orang-orang mu’min dalam hadis, menurut Muhammad bin Muhal: paling jujurnya orang dalam periwayatan hadis dan menurut Yahya bin Muin: Syu’bah adalah imamnya orang-orang yang taqwa[13]
Qatadah bin Di’amah bin Qatadah bin Aziz. Wafat tahun 115/118 H, Abu ishak berkata: dia seorang yang tsiqah, Abu Zar’ah: hadisnya adalah hasan. Salim bin Abi al-Ja’di, Rafi’ al-Asyja’i. Wafat tahun 101 H, menurut Ibnu Mu’in, Abu Zar’ah dan Nasa’i dia adalah orang yang tsiqah.[14]
Ma’dan bin Abi Thalhah. Seorang tabi’i besar yang tidak diketahui wafatnya akan tetapi menurut Muhammad bin Sa’ad dan al-Ijly dan Ibnu Hibban: dia orang yang tsiqah. Meriwayatkan hadsi dari Abi Darda’.[15]
Abi Darda’ adalah Uwaimir bin Malik bin Zaid bin Qais. Sahabat Nabi Saw, Wafat tahun 32 H), beliau adalah sahabat yang adil.[16] Masa hidup Nabi dengan Abi Darda’ hanya terpaut 21 tahun, sehingga dipastikan bahwa dia semasa dengan Nabi Saw. Dari jalur ini juga bernilai shahih, karena tidak ada sanad yang terputus dan nilainya semua tsiqah.


[1] Ibn Hazm –  seperti dikutip oleh al-Qasimiy (t.th., 201)
[2] Jamaluddin Ibnu al-Hajjaj Yusuf Al-Maziyi, Tahdzīb Al-Kamā, (Darul Fikr, 1994)
[3] Ibid, Juz 5, 60-68
[4] Ibid, Juz 14, 610.
[5] Ibid, Juz 8, 100-115.
[6] Ibid, Juz 9, 156-157
[7] Ibid, Juz 1, 447-452
[8] Al-Atsqalani, Tahdzīb Al-Tahdzib, (Daru al-Fikr, Bairut, 1995),Juz 3, 418-419
[9] Al-Atsqalani, Tahdzīb Al-Tahdzib, (Daru al-Fikr, Bairut, 1995),Juz 10, 113-115
[10] Al-Maziyi, Tahdzīb Al-Kamāl…, Juz 16, 132-136
[11] Ibid, Juz 6, 335-336.
[12] Ibid, Juz 20, 91-100
[13] Ibid, Juz 15, 344-357
[14] Ibid, Juz 15, 224-232
[15]Al-Atsqalani, Tahdzīb Al-Tahdzib (Daru al-Fikr, Bairut, 1995),Juz 3, 244-245.
[16] Al-Maziyi, Tahdzīb Al-Kamāl…, Juz 14, 465-468