Monday 26 October 2015

JURNAL SKRIPSI TEKNIK INFORMATIKA



PEMBUATAN APLIKASI KOMPUTER PEMETAAN GOA
UNTUK MEMPERMUDAH DALAM PEMETAAN GOA

M. Akbar Yuliansyah1),
1Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Jl Raya Kenongo Rt.2 Rw.1 , Tulangan-Sidoarjo, 61273
Telp :08978808329
E-mail : keselole@gmail.com1)


Abstract
Mapping of the cave is a cave that is projected picture perspective on a flat surface that is both selective and can be accounted for visually and mathematically.
By using the cave mapping applications are expected to facilitate people who want to make a map of the cave, and the cave size can store data that has been retrieved and used as a reference for purposes necessary to consider when searching caves. 
At the end of this project,  created a computer application that can describe cave hallway from the side or from above, in addition to the cave that has the data entered is automatically saved and can be opened again at any time, so in addition to saving a lot of data caves and cave drawings or hallway application form also serves to reference for those who want to explore the cave on the slope toward the cave and the cave. 

Keywords: Applications of computer mapping of the cave, cartesian map, the slope of the cave,



Abstrak
Pemetaan  goa adalah gambaran prespektif goa yang diproyeksikan diatas bidang datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara visual dan matematis.
Dengan menggunakan aplikasi pemetaan goa diharapkan akan mempermudah orang yang ingin membuat peta goa, dan dapat menyimpan data ukuran goa yang sudah diambil dan dijadikan acuan untuk mempertimbangkan keperluan yang dibutuhkan saat melakukan penelusuran goa.
Pada laporan skripsi ini, penulis membuat suatu aplikasi computer yang bisa menggambarkan lorong goa yang diihat dari samping maupun dari atas, selain itu data goa yang sudah diinputkan akan tersimpan secara otomatis dan bisa dibuka lagi sewaktu-waktu, dengan begitu selain bisa menyimpan banyak pembendaharaan data goa, sehingga menjadi sebuah peta dari goa dan gambar atau bentuk lorong goa dengan demikian akan menghasilkan peta goa tampak samping dan peta goa tampak atas dengan model peta kartesius aplikasi ini juga berfungsi untuk acuan bagi yang ingin menelusuri goa tentang arah goa dan juga kemiringan goa.

Kata kunci : Aplikasi komputer pemetaan goa, peta kartesius, kemiringan goa.

1. PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
  Dokumentasi yang bisa dilakukan selain photo, peta dari goa sangatlah perlu sebagai pendataan bentuk goa sebagai referensi bagi masyarakat awam yang ingin menelusuri goa, goa yang ada kebanyakan masih belum di petakan, ini karena banyaknya goa yang ada tidak sebanding dengan kesadaran masyarakat untuk mendatanya. Dalam pendataan goa juga harus teliti karena butuh peralatan seperti kompas(alat untuk menentukan arah), klino (alat untuk mengukur kemiringan), dan roll meter (alat untuk mengukur panjang). Dan membuat gambar dari peta goa secara manual juga sangatlah sulit, jadi pembuatan peta secara manual sangatlah sulit.
Dengan banyaknya gua yang ada di Indonesia dan banyak pula yang belum terjamah, dengan banyaknya penggiat alam yang menelusuri gua dengan tujuan mendata bentuk gua dan memetakannya, maka lebih mudah untuk menjadikannya sebuah program agar mempermudah bagi penggiat alam membuat peta goa yang sudah ditelusurinya dan dijadikan sebuah pendataan agar bermanfaat bagi rekan-rekan penggiat alam lain atau bagi masyarakat umumnya.
Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi pemetaan gua yang mampu mendeskripsikan data yang diambil dan diproyeksikan menjadi sebuah gambaran peta dengan sekala yang tepat dan akurat sehingga tidak mempersulit bagi orang yang akan mendata gua dibanding dengan perhitungan pendataan secara manual, maka judul skripsi ini adalah pembuatan aplikasi komputer pemetaan goa untuk mepermudah dalam pemetaan goa.

1.2 Rumusan Masalah
Melihat latar belakang permasalahan maka masalah yang dapat dirumuskan yaitu :
Bagaimana membuat suatu sistem untuk membuat peta sebuah gua hanya dengan memasukkan data yang diambil dilapangan?
Bagaimana menjalankan perhitungan dengan pengambilan data yang ada pada gua dan dijadikan sebuah program?

1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan atau  ruang lingkup penelitian yang mencakup:
Bagaimana pembuatan peta gua hanya dengan memasukkan data yang diambil di lapangan.
Memasukkan perhitungan untuk mengolah data menjadi sebuah peta.
Tujuan Penelitian
Dengan banyaknya kawasan karst yang ada di Indonesia dan banyaknya masyarakat yang tidak tahu akan keberadaan gua dan bentuknya, maka penelitian ini bertujuan untuk mempermudah bagi penggiat alam ataupun masyarakat umum untuk memetakan gua dan mengetahui bentuk gua.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
Ilmu pengetahuan.
Memberikan informasi tentang bentuk gua dan ornament yang ada di dalamnya, juga menjadikannya peta dengan skala dan arah yang tepat.
Masyarakat umum
Memberikan pengetahuan tentang ilmu speologi dan bagaimana memperlakukan gua agar tetap terjaga ekosistem yang ada di dalamnya.
Sistematika Penulisan
Laporan Penelitian ini ditulis dan disusun secara sistematis dengan susunan sebagai berikut :
BAB I:  PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang konsep dasar dan teori – teori yang mendukung pembuatan tugas akhir ini.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan tentang lokasi penelitian, bahan dan alat penelitian, analisis sistem yang berisikan tentang perancangan umum maupun uraian lebih lanjut mengenai perancangan system pakar untuk mendiagnosa gejala pada ciri-ciri pengguna narkoba.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN.
Dalam bab ini, dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam gambar – gambar.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan isi skripsi serta saran – saran yang berguna dan bisa dijadikan sebagai masukan yang berarti untuk pengembang selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori
Definisi Peta :
Suatu gambaran proyeksi 2 (dua) dimensi dengan skala lebih kecil dari suatu bidang 3 dimensi yang mempunyai batas-batas tertentu
Suatu gambaran proyeksi dengan skala lebih kecil dari medan sebenarnya.
Pemetaan  goa adalah gambaran prespektif goa yang diproyeksikan diatas bidang datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara visual dan matematis dengan menggunakan skala tertentu.
Jenis – Jenis pemetaan
Ada beberapa jenis metode penggambaran goa, yaitu :
Tampak atas
yaitu peta goa yang menggambarkan belokan-belokan goa sehingga memberikan informasi kemana arah lorong goa.
Tampak samping
yaitu peta goa yang menggambarkan dataran goa dari samping sehingga memberikan informasi kemiringan dataran goa.

TEKNI DALAM PENGAMBILAN DATA
Metode arah survey
Forward method
Dimana pembaca alat dan pencatat berada pada stasiun 1 (pertama) dan pointer (target) berada pada stasiun 2 (kedua), setelah pembacaan alat selesai pointer maju ke stasiun selanjutnya yang telah ditentukan oleh leader dan pembaca alat maju tepat pada posisi pointer tanpa merubah titik stasiun tempat berdiri pointer sebelumnya, begitu seterusnya.
Leap frog method
Pada metode ini pembaca alat berada pada stasiun kedua sedangkan pointer pada stasiun pertama, setelah pembacaan alat selesai pointer maju langsung menuju stasiun ketiga sedang pembaca alat tetap pada stasiun kedua dan melakukan pembacaan alat lagi, setelah pembacaan selesai pembaca alat langsung menuju stasiun keempat dan melakukan pembacaan alat lagi dengan sasaran stasiun tiga, begitu seterusnya. Keuntungan menggunakan methode ini adalah lebih akurat dan cepat hanya saja dalam pengolahan dantanya kita harus berhati–hati.



Arah survey
Top to bottom
Pengukuran dimulai dari entrace gua dan berakhir pada lorong akhir gua.
Bottom to top
Pengukuran dimulai dari ujung lorong dan berakhir sampai entrace.
Metode pengukuran chamber
Dalam melakukan survey pemetaan gua biasanya kita menemukan lorong-lorong yang besar atau biasanya disebut dengan chamber. Karena ukuran gua yang cukup luas biasanya membuat kita bingung atau kewalahan dalam melakukan pengukuran. Untuk itu ada beberapa cara untuk mempermudah kinerja tim dan menghasilkan data yang akurat.
Adapun cara-cara tersebut adalah :
Polygon tertutup
Polygon terbuka
Offset
ORGANISASI TIM PENGAMBIL DATA
Dalam kegiatan pemetaan gua idealnya ada 5 orang dalam tim pemetaan dan masing-masing mempunyai tugas sendiri, yaitu :
Leader
Orang yang menentukan titik-titik stasiun.
Shotter
Orang yang membaca alat ukur. Seperti kompas, klinometer, dan meteran.
Stasioner
Orang yang menjadi target bidikan shotter dan diharuskan mempunyai tinggi badan yang sama dengan shotter.
Notulen
Orang yang mencatat data-data pengukuran.
Diskriptor
Orang yang membuat gambar sketsa gua (tampak atas, samping dan depan)
PENGAMBILAN DATA LAPANGAN
Dalam pengambilan data lapangan kita cukup mengisi tabel yang telah disiapkan sebelumnya.
Tabel 2.1 Tabel pengambilan data lapangan

Stasiun
L
Compas
Clino









Keterangan :
Data yang diisi pada waktu pengukuran dalam gua :
ST                           : Stasiun
L                             :Jarak tiap stasiun (m)
COMP ()             : Besar sudut kompas
CLINO ()            : Besar sudut kemiringan yang dihasilkan oleh clinometer
                            : Jarak dari stasiun ke dinding kiri gua
                            : Jarak dari stasiun ke dinding kanan gua
                              : Jarak dari stasiun/point ke platfon gua
                              : Jarak dari stasiun/point ke lantai gua
Koordinat cartesius
Penggambaran dengan menggunakan koordinat cartesius adalah yang direkomendasikan oleh BCRA untuk dipakai pada penggambaran grade 5. Dalam penggambaran ini kita menggunakan hasil dari ∑X dan ∑Y untuk menentukan plot stasiun pada plan section sedangkan ∑ H dan ∑ L untuk plot stasiun pada extended section. Dalam penggambarannya menggunakan kertas grafik/millimeter block untuk memudahkan penggambaran.
Penentuan titik jarak dinding kiri dan kanan gua
Setelah kita selesai memploting center line selanjutnya kita membuat dinding-dinding gua dengan cara memplot titik-titik gua pada  tiap stasiun dengan menggunakan hasil yang terdapat pada tabel dinding kiri dan kanan yang sudah diskalakan. Kemudian titik plot dinding kiri dan kanan tersebut dihubungkan dengan mengikuti lekukan dinding gua yang ada pada sketsa gua.
Symbol pada peta
Setelah selesai digambar kemudian kita memasukkan symbol-simbol pada peta.



2.3  Delphi 7.0
Borland Delphi dipersiapkan perusahaan Borland untuk menggantikan Turbo Pascal, karena semakin ramainya pemrograman berorientasi obyek atau visual. Borland Delphi memakai format file data (file database) Paradox dan dBASE, tetapi dapat juga membaca format database xBASE, MSACCES, Oracle, Sybase, Interbase, DB2, MS SQL dan lain-lainnya.
Cara Memulai Program Borland Delphi
Langkah-langkah memulai Borland Delphi, sebagai berikut:
Di Desktop Window, klik Start kemudian pilih Program dan Borland Delphi 7, serta Delphi 7.
Akan tampil IDE/Integrated Development (Menu dasar Borland Delphi).
Keterangan beberapa komponen menu dasar Borland Delphi :
IDE (Integrated Development Environtment)
Salah satu kelebihan dari perangkat lunak Borland Delphi adalah lingkungan terpadu (IDE), yaitu tempat merancang program, menyimpan progrma, memeriksa kesalahan dan menjalankan program yang semuanya terintegrasi. Lingkungan terpadu Borland Delphi terdiri dari:
Menu Utama (Menu Bar), yang terdiri dari : File, Edit, Search, View, Project, Run, Component, Database, Tools, Window, Help.
Tombol Cepat (Speed Bar/Tool Bar) : untuk menjalankan fungsi-fungsi dengan cepat dan mudah dari menu utama yang sering dipakai ; New, Open, Save (Ctr+S), Save All, Open Project (Ctr+F11), Add File to project (Shift+F11), Remove file from project, Help Contents, View units (Ctr+F12), View Form (Shift+F12), Tonggle form/unit (F12), New form, Run (F9), Pause, Trace into (F7), Step Over (F8).
Text Box: Gambar 4.1 Form UtamaKomponen Visual (Component Palette), merupakan tempat yang digunakan untuk menampung semua obyek-obyek yang ada dalam Delphi, yang sangat membantu ketika proses pembuatan desain tampilan program dan desain database program tersebut.
Object Inspector, digunakan untuk mengubah karakteristik sebuah komponen. Disini terdapat dua tab, yaitu Properties dan Events.
Object TreeView, berisi daftar komponen yang telah diletakkan pada Form Designer
Jendela Form (FormDesigner),


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam Penulisan skripsi ini peneliti bekerjasama dengan salah satu pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yaitu HIMMPAS (Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah Pecinta Alam Sidoarjo) pada tanggal 14-17 April 2013 di gua lowo Kecamatan Montong Kabupaten Tuban
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari:
a. Referensi dari buku dan jurnal
b. Data-data dari hasil penelitian
2.  Alat-alat yang digunakan:
a. Satu set komputer
b. O/S Windows 7
c. Dhelpi
d. Kompas
e. Klino
f. pita Ukur(roll meter)
g. Alat tulis
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Penelitian Lapangan (field research).
Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari responden dan mengamati secara langsung tentang data-data yang dibutuhkan untuk membuat peta dari goa yang bersangkutan.
3.3.2 Metode observasi.
Metode observasi merupakan kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator suatu obyek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan obyek tertentu. dan dibutuhkannya data goa maka diperlukan observasi yang akurat terhadap data goa yang diteliti.

3.4    Teknik Analisa Data.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah pengumpulan data yang akurat dan di olah menjadi peta.
3.5  Desain Program pemetaan gua
3.5.1. Kebutuhan Perangkat Lunak
a.       Analisis Kebutuhan Masukan
Para penggiat alam akan memberikan data berupa :
1.       Data lebar mulut gua, panjang gua, dan tingginya.
2.       Data arah kompas, kemiringan perjalanan dan lebar kanan kiri dalam gua.
3.       Data dari keseluruhan dan diolah kedalam bentuk diagram cartesius.
Yang mana dari ketiga masukan ini akan digunakan dalam basis pengetahuan dari system yang akan digunakan untuk membuat peta gua tersebut.

b.       Analisis Kebutuhan Proses
Proses utama dari system ini adalah proses perhitungan. Sistem akan melakukan perhitungan data yang di inputkan dan diolah menjadi data diagram cartzius sehingga bisa menjadi peta tampak samping dan tampak atas.
c.        Analisis Kebutuhan Keluaran
Keluaran dari sitem ini adalah sebuah peta tampak atas ataupun tampak samping dengan skala yang akurat, peta tampak atas akan menggambarkan posisi gua apabila dilihat dari tampak atas dan menunjukkan belokan-belokan gua dengan arah kompas dengan tepat, dan juga menunjukkan lebar dari luar hingga ke dalam gua, dan tampak samping akan menggambarkan posisi kemiringan goa yang diambil dari data clinometer sehingga bisa digambarkan menjadi peta dengan kemiringan gua mulai luar hingga dalam gua.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Program
Program pemetaan goa ini terdapat menu file dan pemetaan di menu file berisi menu input goa dan input stasiun sedangakan di menu permetaan berisi menu pemetaan tampak atas dan pemetaan tampak samping.



4.1.1 Input Nama goa
          Input nama goa berfungsi untuk mengisi data nama goa yang disurvei, pada form input goa ini terdapat inputan nama goa, alamat goa, dan cara mengisi data goa user dapat mengisi nama goa dan alamat goa kemudian tekan button simpan maka data yang diinputkan akan tersimpan ditabel goa

Text Box: Gambar 4.2 Form Input Goa 


4.1.2 Input Stasiun Goa
Input stasiun goa berfungsi untuk menginput data stasiun goa dengan cara memilih nama goa yang akan diinputkan kemudian Jarak antar setiap stasiun, compass, clino, kiri, kanan, atas, bawah kemudian pilih simpan

Text Box: Gambar 4.3 Form Input Stasiun

Pada tombol dibawah tabel ada tombol data untuk menunjukkan data keseluruhan, dan ada tombol tampak samping untuk menunjukkan data yang diolah menjadi peta goa tampak samping, dan tombol tampak atas untuk menunjukkan data yang diolah menjadi peta goa tampak atas.


4.1.3 Pemetaan Goa TampakSamping
Dari input stasiun diatas hasilkan pemetaan tampak samping seperti pada gambar dibawah untuk  menghasilkan pemetaan tampak samping secara cartesius data yang dibutuhkan adalah:
·         Data yang ada pada tabel H” ( ∑ H’)sebagai titik koordinat Y
·         Data yang ada pada tabel L” ( ∑ L’)sebagai titik koordinat X

Text Box: Gambar 4.4 Pemetaan tampak samping 



4.1.4 Pemetaan Goa TampakAtas
Dari input stasiun diatas hasilkan pemetaan tampak atas seperti pada gambar dibawah untuk menghasil pemetaan tampak atas secara cartesius data yang dibutuhkan adalah:
·         Data yang adapadatabelX (∑ ∆ X)sebagaititikkoordinat X
·         Data yang adapadatabel Y (∑ ∆ X)sebagaititikkoordinat Y


Text Box: Gambar 4.5Pemetaantampakatas 






BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian permasalahan dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang penyusunan penelitian mengambil kesimpulan bahwa :

1.       Sistem ini dibangun unuk mempermudah para penjelajah goa dalam melakukan pemetaan goa.
2.       Hasil pemetaan digambarkan dengan grafik kartesius agar gambar peta yang dihasilkan lebih jelas bentuknya.

5.2     Saran

Saran yang dapat diberikan Penulis atas penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memicu penggunaan perangkat berbasiskan teknologi untuk kegiatan alam bebas.
  2. Perlu dibuatnya Sistem sebagai penyempurna dalam memetakan goa supaya banyak lagi goa yang dipetakan sebagai sumber acuan bagi penggiat alam.
3.       dalam pengambilan data saat mengukur goa, penulisan satuan panjang harus jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Arna Fariza, 2009. Sistem Analisa Geografis Untuk Pemetaan dan Analisa Daerah Pertanian di Kabupaten Ponorogo. Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Eko Indriyawan, 2005, Pemrograman Database Meningkatkan kemampuan database dengan menggunakan Delph”, Andi, Yogyakarta.
Husni, 2004, Pemrograman Database dengan Delphi, GrahaIlmu, Yogyakarta.
Inge Martina, 2004, 36 Jam Belajar Komputer Pemrograman Visual Borland Delphi 7PTElex Media danWahana Komputer.
J.Alam, M.Agus, 2003,Belajar Sendiri Mengolah Database Dengan Borland Delphi 7, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta.
Ko, R.K.T., MD.DV., 1984. Peranan Ilmu Speleologi Dalam Penyelidikan Fenomena Karstik dan Sumberdaya Tanah dan Air – Sebuah Informasi Soal Speleologi, Ceramah Pada Pusat Penelitian Tanah –Bogor, Bogor.
Martopo. Sugeng. 1988. Potensi Ketersediaan Air Pada Ekosistem Karst di Gunung Kidul. No : 26, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup LIT – UGM, Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment