PEMBUATAN
APLIKASI KOMPUTER PEMETAAN GOA
UNTUK
MEMPERMUDAH DALAM PEMETAAN GOA
M. Akbar Yuliansyah1),
1Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Jl Raya Kenongo Rt.2 Rw.1 , Tulangan-Sidoarjo,
61273
Telp :08978808329
E-mail : keselole@gmail.com1)
Abstract
Mapping of the cave is a cave that is projected picture perspective on a flat surface that is both selective and can be accounted for visually and mathematically.
By using the cave mapping applications are expected to facilitate people who want to make a map of the cave, and the cave size can store data that has been retrieved and used as a reference for purposes necessary to consider when searching caves.
By using the cave mapping applications are expected to facilitate people who want to make a map of the cave, and the cave size can store data that has been retrieved and used as a reference for purposes necessary to consider when searching caves.
At
the end of this project, created a computer application that can describe cave hallway from the side or from above, in addition to the cave
that has the
data entered is automatically saved and can be
opened again at any time, so in addition to saving a
lot of
data caves and cave drawings or hallway application form also serves to reference for
those who want
to explore the cave on the slope toward the cave and the cave.
Keywords: Applications of computer mapping of the cave, cartesian map, the slope of the cave,
Abstrak
Pemetaan goa adalah gambaran
prespektif goa yang diproyeksikan diatas bidang datar yang bersifat selektif
dan dapat dipertanggungjawabkan secara visual dan matematis.
Dengan menggunakan
aplikasi pemetaan goa diharapkan akan mempermudah orang yang ingin membuat peta
goa, dan dapat menyimpan data ukuran goa yang sudah diambil dan dijadikan acuan
untuk mempertimbangkan keperluan yang dibutuhkan saat melakukan penelusuran goa.
Pada laporan skripsi ini, penulis membuat suatu aplikasi computer yang bisa
menggambarkan lorong goa yang diihat dari samping maupun dari atas, selain itu
data goa yang sudah diinputkan akan tersimpan secara otomatis dan bisa dibuka
lagi sewaktu-waktu, dengan begitu selain bisa menyimpan banyak pembendaharaan
data goa, sehingga menjadi sebuah peta dari goa dan gambar atau bentuk lorong
goa dengan demikian akan menghasilkan peta goa tampak samping dan peta goa
tampak atas dengan model peta kartesius aplikasi ini juga berfungsi untuk acuan
bagi yang ingin menelusuri goa tentang arah goa dan juga kemiringan goa.
Kata kunci : Aplikasi komputer pemetaan goa, peta kartesius, kemiringan goa.
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dokumentasi
yang bisa dilakukan selain photo, peta dari goa sangatlah perlu sebagai
pendataan bentuk goa sebagai referensi bagi masyarakat awam yang ingin
menelusuri goa, goa yang ada kebanyakan masih belum di petakan, ini karena
banyaknya goa yang ada tidak sebanding dengan kesadaran masyarakat untuk
mendatanya. Dalam pendataan goa juga
harus teliti karena butuh peralatan seperti kompas(alat untuk menentukan arah),
klino (alat untuk mengukur kemiringan), dan roll meter (alat untuk mengukur
panjang). Dan membuat gambar dari peta goa secara manual juga sangatlah sulit,
jadi pembuatan peta secara manual sangatlah sulit.
Dengan
banyaknya gua yang ada di Indonesia dan banyak pula yang belum terjamah, dengan
banyaknya penggiat alam yang menelusuri gua dengan tujuan mendata bentuk gua
dan memetakannya, maka lebih mudah untuk menjadikannya sebuah program agar
mempermudah bagi penggiat alam membuat peta goa yang sudah ditelusurinya dan
dijadikan sebuah pendataan agar bermanfaat bagi rekan-rekan penggiat alam lain
atau bagi masyarakat umumnya.
Tujuan
penelitian ini adalah membuat aplikasi pemetaan gua yang mampu mendeskripsikan
data yang diambil dan diproyeksikan menjadi sebuah gambaran peta dengan sekala
yang tepat dan akurat sehingga tidak mempersulit bagi orang yang akan mendata
gua dibanding dengan perhitungan pendataan secara manual, maka judul skripsi
ini adalah pembuatan aplikasi komputer pemetaan goa untuk mepermudah dalam
pemetaan goa.
1.2
Rumusan Masalah
Melihat
latar belakang permasalahan maka masalah yang dapat dirumuskan yaitu :
Bagaimana
membuat suatu sistem untuk membuat peta sebuah gua hanya dengan memasukkan data
yang diambil dilapangan?
Bagaimana
menjalankan perhitungan dengan pengambilan data yang ada pada gua dan dijadikan
sebuah program?
1.3
Batasan Masalah
Penelitian
ini memiliki batasan atau ruang lingkup
penelitian yang mencakup:
Bagaimana
pembuatan peta gua hanya dengan memasukkan data yang diambil di lapangan.
Memasukkan
perhitungan untuk mengolah data menjadi sebuah peta.
Tujuan
Penelitian
Dengan
banyaknya kawasan karst yang ada di Indonesia dan banyaknya masyarakat yang
tidak tahu akan keberadaan gua dan bentuknya, maka penelitian ini bertujuan
untuk mempermudah bagi penggiat alam ataupun masyarakat umum untuk memetakan
gua dan mengetahui bentuk gua.
Manfaat
Penelitian
Manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
Ilmu
pengetahuan.
Memberikan
informasi tentang bentuk gua dan ornament yang ada di dalamnya, juga
menjadikannya peta dengan skala dan arah yang tepat.
Masyarakat
umum
Memberikan
pengetahuan tentang ilmu speologi dan bagaimana memperlakukan gua agar tetap
terjaga ekosistem yang ada di dalamnya.
Sistematika
Penulisan
Laporan
Penelitian ini ditulis dan disusun secara sistematis dengan susunan sebagai
berikut :
BAB
I: PENDAHULUAN
Menjelaskan
tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan
BAB
II: TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan
tentang konsep dasar dan teori – teori yang mendukung pembuatan tugas akhir ini.
BAB
III: METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan
tentang lokasi penelitian, bahan dan alat penelitian, analisis sistem yang
berisikan tentang perancangan umum maupun uraian lebih lanjut mengenai
perancangan system pakar untuk mendiagnosa gejala pada ciri-ciri pengguna
narkoba.
BAB
IV: HASIL DAN PEMBAHASAN.
Dalam
bab ini, dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam
gambar – gambar.
BAB
V: PENUTUP
Bab
ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan isi skripsi serta saran – saran
yang berguna dan bisa dijadikan sebagai masukan yang berarti untuk pengembang
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan
Teori
Definisi
Peta :
Suatu
gambaran proyeksi 2 (dua) dimensi dengan skala lebih kecil dari suatu bidang 3
dimensi yang mempunyai batas-batas tertentu
Suatu
gambaran proyeksi dengan skala lebih kecil dari medan sebenarnya.
Pemetaan goa adalah gambaran prespektif goa yang
diproyeksikan diatas bidang datar yang bersifat selektif dan dapat
dipertanggungjawabkan secara visual dan matematis dengan menggunakan skala
tertentu.
Jenis
– Jenis pemetaan
Ada
beberapa jenis metode penggambaran goa, yaitu :
Tampak
atas
yaitu
peta goa yang menggambarkan belokan-belokan goa sehingga memberikan informasi
kemana arah lorong goa.
Tampak
samping
yaitu
peta goa yang menggambarkan dataran goa dari samping sehingga memberikan
informasi kemiringan dataran goa.
TEKNI
DALAM PENGAMBILAN DATA
Metode
arah survey
Forward
method
Dimana
pembaca alat dan pencatat berada pada stasiun 1 (pertama) dan pointer
(target) berada pada stasiun 2 (kedua), setelah pembacaan alat
selesai pointer maju ke stasiun selanjutnya yang telah ditentukan oleh
leader dan pembaca alat maju tepat pada posisi pointer tanpa merubah titik
stasiun tempat berdiri pointer sebelumnya, begitu seterusnya.
Leap
frog method
Pada
metode ini pembaca alat berada pada stasiun kedua sedangkan pointer pada
stasiun pertama, setelah pembacaan alat selesai pointer maju langsung menuju
stasiun ketiga sedang pembaca alat tetap pada stasiun kedua dan melakukan
pembacaan alat lagi, setelah pembacaan selesai pembaca alat langsung
menuju stasiun keempat dan melakukan pembacaan alat lagi dengan sasaran
stasiun tiga, begitu seterusnya. Keuntungan menggunakan methode ini adalah
lebih akurat dan cepat hanya saja dalam pengolahan dantanya kita harus
berhati–hati.
Arah
survey
Top
to bottom
Pengukuran
dimulai dari entrace gua dan berakhir pada lorong akhir gua.
Bottom
to top
Pengukuran
dimulai dari ujung lorong dan berakhir sampai entrace.
Metode
pengukuran chamber
Dalam
melakukan survey pemetaan gua biasanya kita menemukan lorong-lorong yang besar
atau biasanya disebut dengan chamber. Karena ukuran gua yang cukup luas
biasanya membuat kita bingung atau kewalahan dalam melakukan pengukuran. Untuk
itu ada beberapa cara untuk mempermudah kinerja tim dan menghasilkan data yang
akurat.
Adapun
cara-cara tersebut adalah :
Polygon
tertutup
Polygon
terbuka
Offset
ORGANISASI
TIM PENGAMBIL DATA
Dalam
kegiatan pemetaan gua idealnya ada 5 orang dalam tim pemetaan dan masing-masing
mempunyai tugas sendiri, yaitu :
Leader
Orang
yang menentukan titik-titik stasiun.
Shotter
Orang
yang membaca alat ukur. Seperti kompas, klinometer, dan meteran.
Stasioner
Orang
yang menjadi target bidikan shotter dan diharuskan mempunyai tinggi badan yang
sama dengan shotter.
Notulen
Orang
yang mencatat data-data pengukuran.
Diskriptor
Orang
yang membuat gambar sketsa gua (tampak atas, samping dan depan)
PENGAMBILAN
DATA LAPANGAN
Dalam
pengambilan data lapangan kita cukup mengisi tabel yang telah disiapkan sebelumnya.
Tabel
2.1 Tabel pengambilan data lapangan
Stasiun
|
L
|
Compas
|
Clino
|
←
|
→
|
↑
|
↓
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
Data
yang diisi pada waktu pengukuran dalam gua :
ST : Stasiun
L :Jarak tiap stasiun
(m)
COMP
(
) :
Besar sudut kompas

CLINO
(
) :
Besar sudut kemiringan yang dihasilkan oleh clinometer

← : Jarak dari stasiun
ke dinding kiri gua
→ : Jarak dari stasiun
ke dinding kanan gua
↑ : Jarak dari
stasiun/point ke platfon gua
↓ : Jarak dari
stasiun/point ke lantai gua
Koordinat
cartesius
Penggambaran
dengan menggunakan koordinat cartesius adalah yang direkomendasikan oleh BCRA
untuk dipakai pada penggambaran grade 5. Dalam penggambaran ini kita
menggunakan hasil dari ∑X dan ∑Y untuk menentukan plot stasiun pada plan
section sedangkan ∑ H dan ∑ L untuk plot stasiun pada extended section. Dalam
penggambarannya menggunakan kertas grafik/millimeter block untuk memudahkan
penggambaran.
Penentuan
titik jarak dinding kiri dan kanan gua
Setelah
kita selesai memploting center line selanjutnya kita membuat dinding-dinding
gua dengan cara memplot titik-titik gua pada
tiap stasiun dengan menggunakan hasil yang terdapat pada tabel dinding
kiri dan kanan yang sudah diskalakan. Kemudian titik plot dinding kiri dan
kanan tersebut dihubungkan dengan mengikuti lekukan dinding gua yang ada pada
sketsa gua.
Symbol
pada peta
Setelah
selesai digambar kemudian kita memasukkan symbol-simbol pada peta.
2.3 Delphi 7.0
Borland
Delphi dipersiapkan perusahaan Borland untuk menggantikan Turbo Pascal, karena
semakin ramainya pemrograman berorientasi obyek atau visual. Borland Delphi
memakai format file data (file database) Paradox dan dBASE, tetapi dapat juga
membaca format database xBASE, MSACCES, Oracle, Sybase, Interbase, DB2, MS SQL
dan lain-lainnya.
Cara
Memulai Program Borland Delphi
Langkah-langkah
memulai Borland Delphi, sebagai berikut:
Di
Desktop Window, klik Start kemudian pilih Program dan Borland Delphi 7, serta
Delphi 7.
Akan
tampil IDE/Integrated Development (Menu dasar Borland Delphi).
Keterangan
beberapa komponen menu dasar Borland Delphi :
IDE
(Integrated Development Environtment)
Salah
satu kelebihan dari perangkat lunak Borland Delphi adalah lingkungan terpadu
(IDE), yaitu tempat merancang program, menyimpan progrma, memeriksa kesalahan
dan menjalankan program yang semuanya terintegrasi. Lingkungan terpadu Borland
Delphi terdiri dari:
Menu Utama (Menu Bar), yang terdiri dari : File, Edit,
Search, View, Project, Run, Component, Database, Tools, Window, Help.
Tombol Cepat (Speed Bar/Tool Bar) : untuk menjalankan fungsi-fungsi
dengan cepat dan mudah dari menu utama yang sering dipakai ; New, Open, Save
(Ctr+S), Save All, Open Project (Ctr+F11), Add File to project (Shift+F11),
Remove file from project, Help Contents, View units (Ctr+F12), View Form
(Shift+F12), Tonggle form/unit (F12), New form, Run (F9), Pause, Trace into
(F7), Step Over (F8).

Object Inspector, digunakan untuk mengubah
karakteristik sebuah komponen. Disini terdapat dua tab, yaitu Properties dan
Events.
Object TreeView, berisi daftar komponen yang telah
diletakkan pada Form Designer
Jendela Form (FormDesigner),
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi
dan Waktu Penelitian
Dalam
Penulisan skripsi ini peneliti bekerjasama dengan salah satu pecinta alam di
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yaitu HIMMPAS (Himpunan Mahasiswa
Muhammadiyah Pecinta Alam Sidoarjo) pada tanggal 14-17 April 2013 di gua lowo
Kecamatan Montong Kabupaten Tuban
3.2
Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini terdiri
dari:
a. Referensi dari buku dan jurnal
b. Data-data dari hasil
penelitian
2. Alat-alat yang digunakan:
a. Satu set komputer
b. O/S Windows 7
c. Dhelpi
d. Kompas
e. Klino
f. pita Ukur(roll meter)
g. Alat tulis
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Penelitian Lapangan
(field research).
Penelitian
lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi yang diperoleh langsung dari responden dan mengamati secara langsung
tentang data-data yang dibutuhkan untuk membuat peta dari goa yang
bersangkutan.
3.3.2 Metode observasi.
Metode observasi merupakan kegiatan mengamati secara
langsung tanpa mediator suatu obyek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang
dilakukan obyek tertentu. dan dibutuhkannya data goa maka diperlukan observasi
yang akurat terhadap data goa yang diteliti.
3.4
Teknik
Analisa Data.
Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan penulis adalah pengumpulan data yang akurat dan di olah menjadi peta.
3.5 Desain
Program pemetaan
gua
3.5.1.
Kebutuhan Perangkat Lunak
a.
Analisis
Kebutuhan Masukan
Para penggiat alam akan memberikan data berupa :
1.
Data lebar mulut gua, panjang
gua, dan tingginya.
2.
Data arah kompas, kemiringan
perjalanan dan lebar kanan kiri dalam gua.
3.
Data dari keseluruhan dan diolah
kedalam bentuk diagram cartesius.
Yang mana dari ketiga masukan ini akan
digunakan dalam basis pengetahuan dari system yang akan digunakan untuk membuat
peta gua tersebut.
b.
Analisis
Kebutuhan Proses
Proses utama dari system ini adalah
proses perhitungan. Sistem akan melakukan perhitungan data yang di inputkan dan
diolah menjadi data diagram cartzius sehingga bisa menjadi peta tampak samping
dan tampak atas.
c.
Analisis
Kebutuhan Keluaran
Keluaran dari sitem ini adalah sebuah
peta tampak atas ataupun tampak samping dengan skala yang akurat, peta tampak
atas akan menggambarkan posisi gua apabila dilihat dari tampak atas dan
menunjukkan belokan-belokan gua dengan arah kompas dengan tepat, dan juga
menunjukkan lebar dari luar hingga ke dalam gua, dan tampak samping akan
menggambarkan posisi kemiringan goa yang diambil dari data clinometer sehingga
bisa digambarkan menjadi peta dengan kemiringan gua mulai luar hingga dalam
gua.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Implementasi Program
Program pemetaan goa ini terdapat menu
file dan pemetaan di menu file berisi menu input goa dan input stasiun
sedangakan di menu permetaan berisi menu pemetaan tampak atas dan pemetaan
tampak samping.

4.1.1 Input Nama goa
Input
nama goa berfungsi untuk mengisi data nama goa yang disurvei, pada form input
goa ini terdapat inputan nama goa, alamat goa, dan cara mengisi data goa user
dapat mengisi nama goa dan alamat goa kemudian tekan button simpan maka data
yang diinputkan akan tersimpan ditabel goa


4.1.2 Input Stasiun Goa
Input stasiun goa berfungsi untuk
menginput data stasiun goa dengan cara memilih nama goa yang akan diinputkan
kemudian Jarak antar setiap stasiun, compass, clino, kiri, kanan, atas, bawah
kemudian pilih simpan


Pada tombol dibawah tabel ada tombol
data untuk menunjukkan data keseluruhan, dan ada tombol tampak samping untuk
menunjukkan data yang diolah menjadi peta goa tampak samping, dan tombol tampak
atas untuk menunjukkan data yang diolah menjadi peta goa tampak atas.
4.1.3 Pemetaan Goa TampakSamping
Dari input stasiun diatas hasilkan
pemetaan tampak samping seperti pada gambar dibawah untuk menghasilkan pemetaan tampak samping secara cartesius data yang dibutuhkan adalah:
·
Data yang ada pada tabel H” ( ∑ H’)sebagai titik koordinat Y
·
Data yang ada pada tabel L” ( ∑ L’)sebagai titik koordinat X


4.1.4 Pemetaan Goa TampakAtas
Dari input stasiun diatas hasilkan
pemetaan tampak atas seperti pada gambar dibawah untuk menghasil pemetaan
tampak atas secara cartesius data yang dibutuhkan adalah:
·
Data yang adapadatabelX (∑ ∆ X)sebagaititikkoordinat X
·
Data yang adapadatabel Y (∑ ∆ X)sebagaititikkoordinat Y


BAB V
PENUTUP
5.1.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian permasalahan dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang penyusunan
penelitian mengambil kesimpulan bahwa :
1.
Sistem ini dibangun unuk mempermudah para penjelajah goa dalam melakukan
pemetaan goa.
2.
Hasil pemetaan digambarkan dengan grafik kartesius agar gambar peta yang
dihasilkan lebih jelas bentuknya.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan Penulis atas penelitian ini
adalah sebagai berikut:
- Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memicu penggunaan perangkat berbasiskan teknologi untuk kegiatan alam bebas.
- Perlu dibuatnya Sistem sebagai penyempurna dalam memetakan goa supaya banyak lagi goa yang dipetakan sebagai sumber acuan bagi penggiat alam.
3.
dalam pengambilan data saat mengukur
goa, penulisan satuan panjang harus jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arna Fariza, 2009. Sistem Analisa
Geografis Untuk Pemetaan dan Analisa Daerah Pertanian di Kabupaten Ponorogo. Teknologi
Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Eko Indriyawan, 2005, Pemrograman
Database Meningkatkan kemampuan database dengan menggunakan Delph”, Andi,
Yogyakarta.
Husni, 2004, Pemrograman Database
dengan Delphi, GrahaIlmu, Yogyakarta.
Inge Martina, 2004, 36 Jam Belajar
Komputer Pemrograman Visual Borland Delphi 7PTElex Media danWahana Komputer.
J.Alam, M.Agus, 2003,Belajar Sendiri Mengolah Database Dengan
Borland Delphi 7, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta.
Ko, R.K.T., MD.DV., 1984. Peranan
Ilmu Speleologi Dalam Penyelidikan Fenomena Karstik dan Sumberdaya Tanah
dan Air – Sebuah Informasi Soal Speleologi, Ceramah Pada Pusat
Penelitian Tanah –Bogor, Bogor.
Martopo. Sugeng. 1988. Potensi
Ketersediaan Air Pada Ekosistem Karst di Gunung Kidul. No : 26, Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup LIT – UGM, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment