RESENSI BUKU : Pluralisme Agama pergulatan dialogis Islam-Kristen di Indonesia
Sejarah
kehidupan di dunia telah tertulis mengenai dua agama besar di dunia, yakni
Islam dan Kristen konflik internasional maupun nasional dan bahkan regional di
berbagai tempat telah terjadi, dimulai sejak era keemasan Islam yakni pada
kekuasaan dinasti Abbasiyah pernah terjadi perang salib, yang melibatkan dua
agama tersebut. Perang yang berlangsung sekitar dua abad tersebut sebagai awal
dan akar dari munculnya konflik dikemudian hari.
Pada
akhir-akhir ini dunia telah diramaikan oleh aksi komunitas anti Islam di
Amerika Serikat yang menyelenggarakan kegiatan melukis Nabi Muhammad SAW.
Sebagai penanggulangan dari konflik
antar agama, kemudian muncul konsep pluralisme agama sebagai solusi dari
permasalahan tersebut.
Buku yang ditulis oleh Dr. Zainuddin,
M.A. berjudul “pluralisme agama pergulatan dialogis Islam-Kristen di
Indonesia”, dapat memberikan pemahaman
atas sikap toleransi yang harus di miliki masing-masing individu terhdap
individu lain, sehingga dapat meminimalisir konflik antar agama.
Menakar pluralisme agama sebagai
pembahasan pertama dalam buku ini, karena arah dari pembahasan merupakan hasil
dari penakaran terhadap potensi pluralisme agama, seperti yang tertulis pada
halaman(3), “berdasarkan tinjauan dari sudut pandang keberagamaan yang memiliki
perbedaan dalam kecenderungan sikap, sikap eklusif, inklusif dan plural”.
Selanjutnya pada halaman(6) juga di
masukkan penjelasan mengenai kemunculan dari pluralisme agama yang menjelaskan
bahwa “pluralism tidak memiliki akar ideologis maupun teologis yang kuat,
sedangkan ide dari pluralisme agama dalam dunia Islam adalah akibat dari
pengaruh penetrasi Barat modern yang muncul pada masa perang dunia kedua, yaitu
ketika para generasi muda Islam mengenyam pendidikan Barat”.
Mengenai relasi Islam-Kristen
berdasarkan sejarah dan harapan penulis sajikan sebagai bahan pertimbangan agar
konflik dua agama tersebut tidak berkepanjangan dan semakin besar. “sejak Islam
zaman Nabi Muhammad SAW yang merupakan pemimpin umat sekaligus pemimpin negara
telah meletakkan dasar-dasar pemerintahan dan menetapkan regulasi antar umat
beragama yang di kenal dengan Piagam Madinah”. halaman (22).
Penejelasan mengenai hubungan Islam
dan Kristen pada zaman Nabi Muhammad SAW
mengingatkan kepada masyarakat pada saat ini bahwa kehidupan beragama
merupakan hak masing-masing individu dan tidak ada paksaan bagi setiap pemeluk
yang meyakini agamanya. sehingga dapat meningkatkan sikap toleransi yang
seringkali dilupakan.
Yang menarik dalam buku ini ialah
dimuatnya dialog antara tokoh-tokoh dari kalangan Islam maupun Kristen. dalam
pandangan Hasyim Muzadi sebagai salah satu tokoh Islam, konflik yang terjadi
pada umat antar agama didasarkan atas tiga faktor,” pertama, karena
pemahaman agama yang parsial, kedua, karena ditunggangi oleh unsur
politik dan ekonomi, ketiga, karena persolan non agama yang di agamakan.
yang menurutnya dapat diatasi oleh tiga faktor pula, pertama, pemahaman
agama yang benar, kedua, menciptakan system social yang baik, ketiga,
menganalisis kondisi Indonesia secara menyeluruh untuk membangun Indonesia
baru yang berperadaban”halaman(175)
Sedangkan dalam pandangan salah satu
tokoh Kristen, Pendeta Bambang “perbedaan antar agama adalah wajar, bahkan
perbedaan satu agama dengan beberapa aliran teologi, ajaran, ritual juga wajar”,halaman(190)
lebih lanjut lagi penjelasannya mengenai kemunculan konflik ia menegaskan era
“globalisasi dimana manusia menjadi saling terbuka dan tergantung antara satu
dengan yang lainnya serta hidup bersama umat beragama lain yang berbeda sama sekali,
yang memunculkan ketegangan dan konflik”. halaman(191).
Secara keseluruhan dalam buku yang
berjudul Pluralisme Agama pergulatan dialogis Islam-Kristen di Indonesia,
membahas mengenai pluralisme agama dan masyarakat umum sebagai obyek. dari
kalangan menengah kebawah maupun kalangan menengah atas. oleh karena itu dalam
buku tersebut di sajikan Kajian-kajian mengenai pluralisme agama maupun
toleransi menurut beberapa perspektif yang berdasarkan fenomena dan
permasalahan dalam kehidupan nyata.
No comments:
Post a Comment