BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta
didik tidak hanya dari guru selama belajar tetapi dari apa dan siapa saja
(Lingkungan) selama peserta didik bangun tidur (tidak tidur). Sedangkan pengajaran
adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta didik dari gurunya pada
waktu belajar[1].
Mengajar pada hakikatnya adalah membentuk suatu kebiasaan sehingga melalui
pengulangan-pengluangan siswa akan terbiasa melakukan sesuatu dengan baik sesuai
perilaku yang diharapkan. Pembiasaan akan menjadiefektif, apabila seseorang
tersebut sudah memiliki pengetahuan yang berkenaan dengan sesuatu yang dilakukan. prinsip konstruktifis yang mengkonstruksi antara kehidupan
nyata dalam hal ini adalah pengalaman nyata, yang dihubungkan dengan materi
pembelajaran, maka proses mengajar akan lebih berhasil diterima siswa[2].
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan tersebut bukan diperoleh langsung dari
proses pertumbuhan seseorang secara alamiah[3].
Sehingga seorang pendidik hendaklah memberikan sebuah media dalam
pembelajaran agar siswa dapat tertarik dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, pada
tanggal 23, 24, dan 27 Februari 2015. Siswa kelas III A di SDN Pagerwojo buduran
sidoarjo, memiliki motivasi yang kurang dalam belajar karena beberapa faktor
yang muncul dari internal yaitu, kemauan atau dorongan pada diri siswa sendiri
dan eksternal yaitu, lingkungan kelas,
media pembelajaran dan lingkungan sekolah. Siswa merasa jenuh dan bosan karena
pergantian guru setiap waktu, sehingga guru tidak fokus dalam mengajar dan
persiapan mengajar juga kurang. Guru biasanya menyampaikan materi pada siswa
berdasarkan buku paket, LKS dan juga Internet karena guru menggunakan metode ceramah
ketika pembelajaran dan metode ceramah dianggap paling baik karena semua siswa memilikibuku
LKS dan buku paket sendiri-sendiri. Dengan kondisi yang seperti itu siswa
merasa jenuh dan bosan dengan keadaan di kelasnya. kondisi ini berpengaruh pada motivasi siswa, motivasi siswa sangat kurang pada
mata pelajaran IPA karena guru hanya menjelaskan dan tidak memberikan suatu
media saat pembelajaran berlangsung, padahal IPA membutuhkan setidaknya media yang
dapat menggambarkan kondisi atau keaadaan alam yang telah mereka pelajari.melakukan
observasi kembali pada tanggal 28 Mei 2015. Guru tetap menggunakan metode dan
cara mengajar yang sama yaitu ceramah tanpa menggunakan media.
Berdasarkan masalah yang ada dapat dilihat, bahwa motivasi
merupakan salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar,
karena tanpa adanya motivasi siswa tidak dapat memilikikemauan dalam belajar. Maka
disini peneliti akan melakukan sebuah penelitian dalam memotivasi belajar siswa
dengan memberikan media pembelajaran yang berupa gambar.
Media adalah perantara “wasaaila” atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku, teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media adalah dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat, grafis, photografis
atau elektroniks untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi
visual maupun verbal.Di antara media pendidikan, gambar adalah media yang
paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmti
dimana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar
berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Media gambar sesuai kelompoknya
merupakan media visual dua dimensi pada bidang tidak transparan[4].
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan
yang diperoleh dengan menggunakana metode-metode yang didasarkan pada observasi
dan tersusun secara sistematik yang dalam penggunaannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam[5].
IPA di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta
rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan IPA secara
umum membantu agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan
tentang alam sekitar maupun menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alam yang harus dibuktikan kebenarannya di laboratorium, dengan
demikian IPA tidak saja sebagai produk tetapi juga sebagai proses[6].
Dari beberapa pokok bahasan diatas peneliti merumuskan sebuah judul
penelitian yaitu “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
IPA KELAS III SDN PAGERWOJO BUDURAN SIDOARJO”
B.
Rumusan Masalah
1.
Adakah pengaruh penggunaan mediagambar terhadap motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas III SDN Pagerwojo Sidoarjo?
2.
Berapakah besar pengaruh penggunaan media gambar
terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III SDN Pagerwojo
Sidoarjo?
No comments:
Post a Comment