Sunday 11 October 2015

skripsi PGSD

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta didik tidak hanya dari guru selama belajar tetapi dari apa dan siapa saja (Lingkungan) selama peserta didik bangun tidur (tidak tidur). Sedangkan pengajaran adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta didik dari gurunya pada waktu belajar[1].
Mengajar pada hakikatnya adalah membentuk suatu kebiasaan sehingga melalui pengulangan-pengluangan siswa akan terbiasa melakukan sesuatu dengan baik sesuai perilaku yang diharapkan. Pembiasaan akan menjadiefektif, apabila seseorang tersebut sudah memiliki pengetahuan yang berkenaan dengan sesuatu yang dilakukan. prinsip konstruktifis yang mengkonstruksi antara kehidupan nyata dalam hal ini adalah pengalaman nyata, yang dihubungkan dengan materi pembelajaran, maka proses mengajar akan lebih berhasil diterima siswa[2].
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah[3].
Sehingga seorang pendidik hendaklah memberikan sebuah media dalam pembelajaran agar siswa dapat tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, pada tanggal 23, 24, dan 27 Februari 2015. Siswa kelas III A di SDN Pagerwojo buduran sidoarjo, memiliki motivasi yang kurang dalam belajar karena beberapa faktor yang muncul dari internal yaitu, kemauan atau dorongan pada diri siswa sendiri dan eksternal yaitu,  lingkungan kelas, media pembelajaran dan lingkungan sekolah. Siswa merasa jenuh dan bosan karena pergantian guru setiap waktu, sehingga guru tidak fokus dalam mengajar dan persiapan mengajar juga kurang. Guru biasanya menyampaikan materi pada siswa berdasarkan buku paket, LKS dan juga Internet karena guru menggunakan metode ceramah ketika pembelajaran dan metode ceramah dianggap paling baik karena semua siswa memilikibuku LKS dan buku paket sendiri-sendiri. Dengan kondisi yang seperti itu siswa merasa jenuh dan bosan dengan keadaan di kelasnya. kondisi ini berpengaruh pada  motivasi siswa, motivasi siswa sangat kurang pada mata pelajaran IPA karena guru hanya menjelaskan dan tidak memberikan suatu media saat pembelajaran berlangsung, padahal IPA membutuhkan setidaknya media yang dapat menggambarkan kondisi atau keaadaan alam yang telah mereka pelajari.melakukan observasi kembali pada tanggal 28 Mei 2015. Guru tetap menggunakan metode dan cara mengajar yang sama yaitu ceramah tanpa menggunakan media.
Berdasarkan masalah yang ada dapat dilihat, bahwa motivasi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, karena tanpa adanya motivasi siswa tidak dapat memilikikemauan dalam belajar. Maka disini peneliti akan melakukan sebuah penelitian dalam memotivasi belajar siswa dengan memberikan media pembelajaran yang berupa gambar.
Media adalah perantara “wasaaila” atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku, teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media adalah dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat, grafis, photografis atau elektroniks untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual maupun verbal.Di antara media pendidikan, gambar adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmti dimana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Media gambar sesuai kelompoknya merupakan media visual dua dimensi pada bidang tidak transparan[4].
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakana metode-metode yang didasarkan pada observasi dan tersusun secara sistematik yang dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam[5].
IPA di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan IPA secara umum membantu agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar maupun menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam yang harus dibuktikan kebenarannya di laboratorium, dengan demikian IPA tidak saja sebagai produk tetapi juga sebagai proses[6].
Dari beberapa pokok bahasan diatas peneliti merumuskan sebuah judul penelitian yaitu “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPA KELAS III SDN PAGERWOJO BUDURAN SIDOARJO”
B.     Rumusan Masalah
1.      Adakah pengaruh penggunaan mediagambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III SDN Pagerwojo Sidoarjo?
2.      Berapakah besar pengaruh penggunaan media gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III SDN Pagerwojo Sidoarjo?



[1]Noehi Nasution, dkk , 2005, Pendidikan IPA di SD ( Jakarta : Universitas terbuka,) Hal 12.3
[2]Aunurahman, 2009Belajar dan Pembelajaran (Bandung :Alfabeta) 123,
[3]Agus Suprijono, Cooperative learning teori dan aplikasi (Yogyakarta,Februari 2011) hal:2
[4] Azhar Arsyad, 2011, Media Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Pers), 4.
[5] Kasmant, 2007, 3,
[6]Noehi Nasution, dkk ,2005,Pendidikan IPA di SD ( Jakarta : Universitas terbuka), 15

No comments:

Post a Comment